Suatu malam Harana sedang asik berbincang-bincang dengan rekan-rekan yang lain di salah satu cafe cukup berkelas di kotanya. Suasana malam yang cerah dengan sedikit udara dingin menambah serunya perbincangan malam itu. Saat itu Harana sedang ada rapat bersama partner dan sponsorship pada kegiatannya. Harana sengaja memilih untuk rapat di cafe agar bisa lebih santai dan tidak jenuh dengan keadaan kantor. Dan malam itulah dimulainya pertemuan dengannya.
Sudah sekitar setengah jam kami hanya berbincang-bincang sembari menunggu pesanan datang, ternyata salah satu partner kami ada yang belum datang. Tak lama setelah itu, datang 3 pria berpakaian rapi dan bertas ransel membawa beberapa berkas. Ya, mereka adalah satu diantara partner kegiatan Harana. Tanpa menunggu waktu lagi, kepala tim kegiatan pun langsung memulai rapat malam itu, perbincangan pun semakin malam semakin seru.
Harana merupakan salah satu penanggung jawab pada kegiatan ini, ia pun dipilih oleh tim untuk menjadi salah satu pembawa acara bersama rekan yang lain. Pada malam itu juga, tanpa Harana sadari ternyata ada seseorang yang sedang mengamatinya saat ia sedang berbincang-bincang, pria itu adalah satu diantara partner perusahaan yang menjadi sponsorship di kegiatannya. Namun, malam itu bukanlah waktu yang tepat untuk mereka berbincang lebih jauh, Harana harus segera pamit pergi lebih dulu karena mau melanjutkan kegiatan yang lain.
Keesokan harinya, Harana bersama tim mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kegiatannya sekaligus gladi resik. Pada hari itu juga semua tim kegiatan dan partnership datang untuk melihat lokasi dan persiapan, dan Harana pun bertemu pria itu lagi. Seperti biasa, Harana sibuk bolak-balik dari lobby ke panggung karena harus memantau persiapan, sembari menunggu para partnership datang. Saat akan kembali melihat panggung, ketua tim kegiatan memanggil Harana dan memintanya untuk menemani salah satu partnership mereka. Tanpa pikir panjang Harana pun langsung menemui partnership perusahaan mereka di lobby hotel.
“Selamat siang mas, saya Harana dari perusahaan A. Saya salah satu penanggung jawab kegiatan ini”, sapa Harana sembari mengulurkan tangannya.
“Oh iya, selamat siang juga. Saya Randa dari Perusahaan M. Senang berkenalan dengan anda”, balas sapa Randa dengan sedikit salah tingkah karena terkejut oleh sapaan Harana.
“Ada yang bisa saya bantu mas? Mungkin ada yang diperlukan dari perusahaan anda untuk kegiatan besok?”, tanya Harana.
“Waduh, saya sangat senang sekali anda bisa membantu saya untuk mempersiapkan semuanya. Saya sedang bingung untuk menempatkan posisi stand dari perusahaan kami. Mungkin Mbak Harana ada saran dimana baiknya mbak?”, tanya Randa dengan semangatnya.
“Wah mas sangat pas bertemu dengan saya, kebetulan saya yang bertanggung jawab bagian dekorasi kegiatan ini mas. Mungkin lebih baik kita langsung menuju lokasi acara nanti aja mas, kebetulan kita pakai lokasi outdoor dari hotel ini. Disana sudah ada panggung, taman dan kolam di tengah-tengah taman.”, jawab Harana.
“a..iya mbak, saya ikut mbak aja”, Randa terkagum dengan jawaban dari Harana.
“Aduh panggil saya Harana aja mas, saya gak terbiasa dipanggil pakai mbak, hehe...”, jawab Harana dengan sedikit malu-malu.
~#~
“Permisi pak, ini salah satu partnership kita sudah datang”, kata Harana.
“Oh iya, selamat datang mas. Saya Pak Bayu ketua tim kegiatan ini. Senang bertemu dengan anda”, sapa Pak Bayu sembari mengulurkan tangannya.
“Perkenalkan saya Randa pak, saya diamanahkan dari Perusahaan M sebagai tim yang ambil andil di kegiatan ini pak. Senang berkenalan dengan bapak, semoga kita bisa berkerjasama dengan baik ya pak”, sapa balik Randa.
“Iya betul, semoga kita bisa bekerjasama dengan baik ya, jangan sungkan untuk bertanya atau memberi ide-ide untuk kegiatan kita ini”, jawab Pak Bayu.
“Siap pak!”, jawab Randa.
“Oh iya, Harana. Kamu saya tugaskan handle partner kita dari perusahaan M ya, jadi kamu kerjasama dengan Mas Randa, bantu beliau selama kegiatan”, suruh Pak Bayu.
“ah saya pak? Baik pak, saya akan berusaha semampu saya”, jawab Harana dengan ekspresi terkejut.
Ternyata Pak Bayu menyadari bahwa Randa dan Harana curi-curi pandang, dengan sedikit malu-malu. Karena itulah, Pak Bayu sengaja menyatukan mereka menjadi satu tim.
Pak Bayu pun meninggalkan mereka menuju panggung untuk mengecek perlengkapan yang diperlukan. Randa dan Harana pun mulai berbincang-bincang terkait kegiatan mereka, tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB.
“Wah gak terasa udah sore, sepertinya saya harus pamit duluan nih Harana, karena harus balik ke kantor lagi untuk persiapan besok”, Randa berbicara sambil melihat jam tangannya.
“Oh iya gak terasa udah sore. Iya deh mas duluan aja, saya masih harus koordinir teman-teman siapkan panggung mas”, jawab Harana.
“Udah sore lho, udah mau maghrib juga, kamu gak balik?”, tanya Randa.
“Nanggung mas, paling habis maghrib lah kami semua balik. Kasian juga kalau yang lain ditinggalin”, jawab Harana.
“Ya udah kalau gitu saya balik duluan ya. Oh ya, boleh dong kita foto dulu di banner depan untuk promosi kegiatan di medsos”, tawar Randa.
“Boleh mas. Yuk saya antar mas ke parkiran sekalian kita foto hehe...”, jawab Harana.
Mereka pun menuju teras depan untuk berfoto, sekaligus Randa pulang.
~to be continued~
Wrote by Anggita Diah Hadi Ratnasari